Keterkaitan Desain Grafis Dalam Desain Kemasan Produk

Review jurnal yang berjudul “panduan desain grafis” 

Pada jurnal atau artikel yang berjudul “panduan desain grafis” membahas tentang penerapan elemen-elemen dalam desain grafis, proses desain grafis, produk-produk desain grafis, serta penggunaan prinsip-prinsip desain grafis seperti kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, irama, dan tipografi. Penerapan ilmu tipografi juga menjadi suatu hal yang penting karena penggunaan jenis huruf berbeda-beda tergantung pada setiap situasi. Desain grafis melibatkan pemahaman terhadap elemen dasar seperti garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna, serta penggunaan warna untuk menciptakan efek visual yang kuat. Desain grafis juga melibatkan penggunaan foto dan ilustrasi untuk memberikan informasi visual yang jelas. Artikel atau jurnal ini juga membahas tentang pentingnya memahami teori seni dan ilmu komunikasi dalam desain grafis, karena seorang desainer grafis tidak hanya dituntut membuat desain yang estetik namun juga harus punya kejelasan fungsi didalamnya seperti penyampaian pesan pada desain. Serta aplikasi desain grafis dalam berbagai media seperti cetak, animasi 3D, dan video editing. Desain grafis merupakan aplikasi seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri, yang melibatkan berbagai elemen seperti desainer grafis, klien, pesan visual, media, dan penerima pesan. 

  1. Kesederhanaan dalam desain grafis, dengan prinsip KISS (Keep It Simple Stupid), untuk memudahkan pemahaman pesan yang disampaikan .
  2. Pemahaman terhadap elemen dasar desain grafis seperti garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna .
  3. Penggunaan ilustrasi dan foto yang tepat sesuai dengan isi informasi yang ingin disampaikan .
  4. Penerapan prinsip-prinsip desain grafis seperti kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, irama, dan tipografi .
  5. Memahami teori seni, desain, dan ilmu komunikasi sebagai dasar dalam mendesain .
  6. Penggunaan media cetak, teknik animasi 3D, dan video editing dalam desain grafis.

Review jurnal atau artikel ke-2 mengenai “Peran Desain Grafis Pada Label Dan Kemasan Produk Makanan UMKM”

Hasil penelitian dari artikel tersebut menunjukkan bahwa desain grafis pada label dan kemasan produk makanan UMKM memiliki peran yang penting dalam meningkatkan nilai jual produk hingga 40% - 100%. Elemen-elemen seperti warna, teks, dan elemen visual sangat berpengaruh dalam membentuk persepsi konsumen terhadap produk. Kemasan yang baik dapat menarik perhatian konsumen dalam waktu singkat. Perlu diperhatikan juga visibilitas merk, warna yang khas, dan elemen ilustrasi yang unik dalam desain kemasan. Selain itu, desain grafis kemasan produk juga penting untuk meyakinkan konsumen tentang nilai dan manfaat produk, serta aspek-aspek lain seperti proteksi, desain grafis yang menarik namun ekonomis, pengelompokan dan distribusi, informasi yang benar, dan kemasan ramah lingkungan. Keterlibatan desainer grafis dapat membantu meningkatkan nilai jual produk dan profit perusahaan. Desain grafis yang bagus untuk UMKM harus memperhatikan elemen-elemen seperti warna yang menarik, tipografi yang mudah dibaca, dan elemen visual yang unik. Desain harus mencerminkan identitas merek dan produk, serta memberikan informasi yang jelas kepada konsumen. Kemasan yang menarik dan profesional dapat membantu produk UMKM bersaing dengan produk industri besar dan meningkatkan nilai jual produk hingga 40% - 100%.  Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan desain kemasan antara lain: 

  1. Memenuhi Standar Fungsi Proteksi, Kemasan harus mampu melindungi produk secara fisik dari berbagai kemungkinan kerusakan seperti benturan, tekanan, dan faktor lingkungan lainnya. Material kemasan yang digunakan juga harus tahan terhadap oksigen, air, debu, atau serangga.
  2. Desain Grafis yang Menarik Namun Tetap Ekonomis, Desain kemasan harus menarik perhatian konsumen dengan elemen grafis yang menarik namun tetap ekonomis. Desain grafis yang baik dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM.
  3. Fungsi Komunikasi, Kemasan juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen. Informasi yang disampaikan melalui kemasan harus jelas dan mudah dipahami.
  4. Aspek Estetis, Selain fungsi proteksi dan komunikasi, aspek estetis juga penting dalam desain kemasan. Kemasan yang menarik secara visual dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk.

Review jurnal atau artikel Ke-3 mengenai “Analisis Peranan Desain Kemasan Terhadap Brand Identity Dari Sebuah Produk Makanan Lokal Indonesia Dengan Studi Kasus : Produk Oleh-Oleh Khas Betawi ‘Mpo Romlah’ “.

Artikel tersebut membahas analisis peranan desain kemasan terhadap brand identity dari sebuah produk makanan lokal Indonesia dengan studi kasus produk oleh-oleh khas Betawi 'Mpo Romlah'. Penelitian ini menyoroti bahwa desain kemasan produk Mpo Romlah belum optimal dalam menampilkan nilai budaya Betawi dan brand identity. Analisis semantik produk menunjukkan bahwa perbaikan pada penggunaan logo, teks, warna, gambar, dan struktur fisik kemasan diperlukan untuk meningkatkan nilai produk dan daya tarik konsumen. Selain itu, artikel juga menekankan bahwa desain kemasan yang baik dapat mempengaruhi pesan dan komunikasi produsen kepada konsumen, serta memengaruhi keputusan pembelian konsumen dan brand identity produk. Studi kasus ini menunjukkan bahwa perubahan desain kemasan produk oleh-oleh Mpo Romlah masih perlu dilakukan untuk mencapai nilai visi produsen dengan lebih baik, melibatkan penggunaan logo, maskot, teks, warna, dan image yang lebih baik sesuai dengan branding produk, serta pemilihan material yang lebih berkelanjutan. Kesimpulannya, artikel ini menyoroti pentingnya desain kemasan dalam meningkatkan nilai produk dan branding, khususnya bagi UMKM di Indonesia. Desain kemasan produk sangat penting karena dapat mempengaruhi penampilan estetika dan nilai produk, memperkuat brand identity, membedakan produk dari pesaing, serta meningkatkan daya tarik konsumen dan keputusan pembelian . Selain itu, kemasan juga dapat melindungi produk dari kerusakan, memudahkan pengiriman, dan menjadi media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan produsen kepada konsumen. Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk, yang meliputi merek, kemasan itu sendiri, dan label. Perkembangan fungsional pada kemasan telah berkembang dari sekadar melindungi produk menjadi juga sebagai media komunikasi yang menjual apa yang dilindungi . Hermawan Kartajaya, seorang pakar dibidang pemasaran, mengatakan bahwa kemasan bukan lagi hanya sebagai pelindung atau wadah, tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya . Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai media komunikasi yang dapat mengkomunikasikan suatu citra tertentu . Dengan melihat fungsi kemasan yang sangat penting, konsep fungsional pengemasan harus mencakup seluruh proses pemasaran dari konsep produk sampai ke pemakaian akhir. Tujuan desain kemasan adalah untuk menampilkan atribut unik produk, memperkuat penampilan estetika dan nilai produk, mempertahankan keseragaman merek produk, memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk, mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori, dan menggunakan material baru serta mengembangkan struktur inovatif untuk produk. Prinsip dasar desain kemasan disesuaikan untuk memenuhi tujuan tugas desain, dengan elemen-elemen seperti warna, tipografi, struktur, dan citra yang membentuk atribut komunikatif suatu desain kemasan . Prinsip-prinsip desain kemasan yang penting meliputi kesan keseimbangan, intensitas, proporsi, dan penampilan yang tepat untuk menarik perhatian konsumen dan bersaing dalam pasar ritel.

Penerapan ilmu semiotika pada desain grafis kemasan produk.

Semiotika produk adalah studi tentang bagaimana produk diinterpretasikan sebagai sistem tanda yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai pemaknaan bagi konsumen . Ini melibatkan analisis makna dari berbagai elemen desain kemasan, seperti warna, teks, gambar, dan struktur fisik, yang membentuk pesan atau komunikasi terhadap konsumen . Dengan menggunakan semiotika produk, desainer dapat memahami bagaimana produk dikomunikasikan dan diterima oleh konsumen serta bagaimana produk tersebut mempengaruhi keputusan pembelian dan brand identity.

Kesimpulan hasil penelitian jurnal tersebut menunjukkan bahwa desain kemasan produk oleh-oleh khas Betawi 'Mpo Romlah' belum optimal dalam menampilkan nilai budaya Betawi dan brand identity. Analisis semantik produk menunjukkan bahwa perbaikan pada penggunaan logo, teks, warna, gambar, dan struktur fisik kemasan diperlukan untuk meningkatkan nilai produk dan daya tarik konsumen. Perubahan desain kemasan produk Mpo Romlah masih perlu dilakukan untuk mencapai nilai visi produsen dengan lebih baik, melibatkan penggunaan logo, maskot, teks, warna, dan image yang lebih baik sesuai dengan branding produk, serta pemilihan material yang lebih berkelanjutan. Studi kasus ini menyoroti pentingnya desain kemasan dalam meningkatkan nilai produk dan branding, khususnya bagi UMKM di Indonesia.


Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/download/35021682/PanduanMengenalDesainGrafis.pdf

https://journal.unnes.ac.id/nju/imajinasi/article/view/8846

https://journal.ubm.ac.id/index.php/ncci/article/view/1316

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Komposisi Fotografi Pada Foto Feeds Instagram Kopi Janji Jiwa

Alasan Saya Mengapa Memilih Studi Di Bidang Desain Komunikasi Visual