Analisis Semiotika Pada Lagu "Dalam Hitungan"

 Assalamualaikum Wr.Wb

Perkenalkan nama saya Rizqi Arzaq Maulana dari Universitas Indraprasta ingin membuat analisis lagu "Dalam Hitungan" untuk tugas Kajian Seni Rupa Dan Desain.

Musik adalah salah satu karya seni Audio yang eksis sejak dulu. Seni musik kini tidak hanya dinilai melalui audio saja namun kini di zaman media sosial seorang pencipta musik juga membuat sebuah Music Video sebagai visual pendukung sebuah musik. Musik juga tidak hanya sebuah sajian audio biasa, musik bisa menjadi salah satu cara seorang pencipta musik menyampaikan pesan nya dengan cara yang berbeda. Lirik lagu mengandung pesan dan makna yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada orang lain dan penikmat musik. Pesan ini bisa berupa curahan hati, pengalaman pribadi, Keresahan seseorang, kondisi sosial ataupun mengkritisi pemerintahan lewat lagu. Setiap seniman memiliki ciri khas atau karakteristik di tiap seni nya, begitu juga musik. Seorang pencipta lagu atau musik memiliki ciri khas nya masing-masing. Salah satu nya adalah ‘Feast’, Feast menjadi salah satu band rock yang banyak digandrungi publik saat ini. Grup musik ini terbentuk dari sekumpulan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia. Nama Feast dipilih karena dua alasan: pertama, mereka suka bekerja sama dengan orang lain dalam membuat musik, kedua, mereka menganggap musik mereka adalah suatu perayaan atas tragedi, kemenangan atau hal apapun. Mereka juga menambahkan titik di depannya agar membedakan mereka dengan grup musik lain yang mempunyai nama sama.

Ada beberapa lagu dari Feast yang populer yaitu “Peradaban”, “Berita Kehilangan” , dan “Tarian Penghancur Raya”. Salah satu lagu Feast yang ingin saya bahas berjudul “Dalam Hitungan”. Lagu Ini dirilis pada tahun 2019, lagu ini muncul dari keresahan sang pencipta lagu mengenai krisis moral sosial pada zaman sekarang. Lagu ini berisi tentang kritik sosial yang ada pada manusia modern. Lagu ini menggambarkan tentang manusia zaman sekarang yang mulai kecenderungan terhadap media sosial. Mereka yang seharusnya memanfaatkan media sosial secara bijak tapi mayoritas dari mereka malah kecenderungan pada media sosial dan hidup berdasarkan validasi orang lain. Pada lagu “Dalam Hitungan” tidak hanya lirik nya yang bagus dan sarat akan makna tetapi musik video dari lagu “Dalam Hitungan” tidak kalah menarik. Musik Video “Dalam Hitungan” di direksi oleh Yudhistira Israel, Musik Video ini benar-benar menggambarkan seluruh lirik yang ada. Oleh karena itu saya tertarik untuk menganalisis musik video “Dalam Hitungan”. Saya akan menganalisis semiotika pada lagu “Dalam Hitungan” dengan teori semiotika dari Roland Barthes. Berdasarkan pernyataan Barthes bahwa semiotika merupakan suatu metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda. Tanda yang dimaksud adalah sebuah perangkat yang digunakan dalam mencari jalan keluar dalam kehidupan di dunia. Analisis semiotika Roland Barthes mengkaji mengenai gagasan tentang dua tatanan pertandaan (order of significations) yang terdiri atas denotasi, Roland Barthes. Roland Barthes merupakan salah satu tokoh aliran strukturalis terkemuka yang termasuk kedalm salah satu pengembang konsep semiolgoi Saussure dengan menggunakan model linguistic dan semiology Saussuraen (dalam Sobur, 2009: 63). Bartes memiliki dua bentuk pertanda yang terdiri dari denotasi, konotasi dan mitos (Fiske, 2007: 118-120). Pada video musik “Dalam Hitungan” menggunakan pemaknaan denotasi dan konotasi.


Gambar 1



Dimulai dari intro video musik dari “Dalam Hitungan” intro pada video musik “Dalam Hitungan” memperlihatkan rumah ibadah yang di kelilingi tulisan angka tentang followers dan interact. Pada intro ini mengandung makna konotasi pada manusia modern zaman sekarang yang sangat mengagungkan algoritma atau matrik di sosial media seperti Tuhan. Dalam scene ini sebagai bentuk petanda untuk mengkritik keadaan sosial manusia modern yang terlalu mengagungkan jumlah followers pada media sosial. Menggambarkan sebagian banyak orang terlalu bergantung pada ribuan rumus,angka,dan algoritma yang kita ciptakan, untuk bisa dianggap berkontribusi dan memiliki nilai jual di masyarakat.


Gambar 2



 Pada gambar 2 menggambarkan bagaimana orang zaman sekarang yang terlalu serius melihat gadget. Melihat berita-berita tidak penting yang ada di sosial media. Pada scene ini mengandung makna konotasi dengan menggunakan petanda seseorang yang sedang melihat gadget nya sangat dekat. Tanda ini menggambarkan sesuai lirik lagu nya yaitu “ terka jarak berita tragedi milik siapa” yang menggambarkan orang-orang yang terlalu serius melihat hal-hal tidak penting di media sosial.


Gambar 3


Lalu pada lirik “Memahat citra sesuai standar nya” di tampilkan visual orang-orang yang sedang bermain Handphone saat beribadah. Scene ini mengandung makna konotasi sebagai kritik bahwa sebagian manusia hidup dibawah validasi orang lain. Mereka membangun citra di sosial media agar terlihat memiliki nilai di masyarakat.


Gambar 4


 


Pada scene ini berbunyi lirik “ Sekarang semua tidur tenang cek lagi besok pagi keselamatan” scene ini ditampilkan dengan visual seseorang yang sedang mengecek notif handphone terus menerus. Pada scene ini ingin menyampaikan pesan pada penonton bahwa sebagian orang zaman sekarang selalu gelisah ingin mengecek notifikasi handphone nya. Di zaman sekarang sebagian besar orang merasa kurang nyaman jika tidak mengecek notifikasi handphone nya. Scene ini mengandung makna secara konotasi.


Gambar 5 



Pada scene ini menggambarkan bahwa manusia hidup dibawah validasi orang lain. Di konotasi kan dengan semua orang yang sibuk selfie. Lirik pada scene ini berbunyi “Kita membangun bersama tuhan yang baru, dunia yang berani semua orang berseru”. Scene ini juga bisa di artikan bahwa setiap orang selalu sibuk dengan media sosial di setiap kondisi, foto selfie setiap saat di kondisi apapun untuk memperoleh validasi dari orang lain.


Gambar 6







Pada scene ini lirik berbunyi “ kematian disiarkan Instagram TV, Nyanyian pujian yang termatrikulasi”

Pada scene ini petanda yaitu orang yang sedang ramai memvideokan orang yang meninggal. Orang-orang lebih sibuk memvideokan daripada berdoa. 


Gambar 7









Pada scene ini menampilkan seorang pemimpin umat yang mengangkat kartu internet. Pada scene ini bisa disimpulkan bahwa scene ini mengandung makna konotasi. Pada hal ini seorang pencipta lagu ingin menyampaikan bahwa saat ini orang-orang terlalu bergantung pada Internet. Manusia zaman sekarang tidak bisa lepas dari internet seperti menganggap tuhan. Orang-orang zaman sekarang sangat bergantung pada Internet.


Gambar 8







Pada scene ini menggambarkan krisis sosial dimana orang meninggal yang sedang berduka, orang-orang sibuk memvideokan atau memfoto nya. Krisis moral mulai terjadi di era media sosial. Sebuah lingkungan baru dari media sosial yang membentuk kebiasaan buruk.


Jadi kesimpulan nya musik video yang ada pada lagu "Dalam Hitungan" sangat bagus karena memperhatikan nilai semiotika yang ada. Sehingga musik video ini bisa mempresentasikan visual yang sesuai dengan lirik nya. Sebuah musik video sangat berguna sebagai media pendukung dari musik itu sendiri agar penonton dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu. Sekian dari saya, Saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Komposisi Fotografi Pada Foto Feeds Instagram Kopi Janji Jiwa

Keterkaitan Desain Grafis Dalam Desain Kemasan Produk

Alasan Saya Mengapa Memilih Studi Di Bidang Desain Komunikasi Visual